5 Bencana Banjir paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Cina Terparah!
Banjir merupakan bencana yang dapat terjadi karena kejadian alam dan juga perbuatan manusia yang berdampak pada kerusakan lingkungan.
Di Indonesia, terdapat beberapa wilayah sudah menjadi tempat langganan banjir ketika musim hujan tiba. Namun di luar negeri, terdapat peristiwa adanya banjir paling mematikan hingga memiliki tingkat kerusakan yang sangat parah.
Berikut adalah beberapa bencana banjir paling mematikan juga yang paling parah di dunia , antara lain :
Banjir Sungai Kuning (China, 1887) – 200 Ribu Orang Tewas
Pada 28 September 1887, tragedi banjir menyapu bersih 300 desa, 11 kota, dan jutaan penduduk yang berada di 'jalur' air bah tersebut. Akibat volume air sungai yang semakin tinggi karena curah hujan yang tinggi
Hampir 2 juta warga dilaporkan hilang dan sekitar 1,3 juta korban dinyatakan meninggal, sementara yang lainnya masih belum diketahui nasibnya.
Sementara itu, menurut laporan, sekitar 2 juta penduduk yang selamat menjadi tunawisma, kelaparan, dan rentan terserang virus mematikan. Akibat susahnya akses penyelamatan lanjutan membuat korban selamat tidak bisa bertahan hidup satu persatu akibat tifus dan disentri.
Hal itu menambah jumlah total korban tewas menjadi hampir 2 juta jiwa. Tragedi banjir Huang He 1887 itu tercatat sebagai salah satu bencana alam paling merusak dan berbahaya di China.
Banjir Sungai Yangtze (China, 1931) – 4 Juta Orang Tewas
Pada 18 Agustus 1931, Sungai Yangtze di China meluap dan mengakibatkan banjir yang memakan korban hingga 3,7 juta orang secara langsung dan tidak langsung selama beberapa bulan berikutnya.
Sungai Yangtze yang mengalir melalui Tiongkok selatan. Pada April 1931, daerah aliran sungai menerima curah hujan di atas rata-rata. Saat air terus naik pada Agustus 1931 persawahan terendam banjir sehingga mengakibatkan orang-orang di kota-kota mati kelaparan. Penyakit tifus dan disentri juga menyebar luas karena sungai yang tercemar.
Perkiraan jumlah korban banjir saat terjadi dan pascabencana berkisar antara 850 ribu hingga 4 juta jiwa. Oleh karena itu banjir yang terjadi di Sungai Yangtze ini termasuk dalam kategori bencana banjir paling mematikan di dunia.
Banjir Sungai Utara (China, 1959) – 2 Juta Orang Tewas
Bencana banjir yang terjadi di China tahun 1959, merupakan salah satu banjir yang banyak memakan korban pascabencana. Banjir yang terjadi pada masa kebijakan Lompatan Jauh ke Depan (1958-1962) memiliki dampak buruk pada ekosistem lingkungan akibat campur tangan manusia. Berdasarkan laporan, total korban banjir pascabencana mencapai 2 juta jiwa.
Banjir Saint Felix (Belanda, 1530) – 400 Ribu Orang Tewas
Bencana banjir tersebut menyapu bersih lebih dari ratusan ribu orang dari beberapa desa juga kota. Hingga diperkirakan ada sekitar 400 ribu korban jiwa dan beberapa bangunan yang hancur, akibat dari adanya banjir ini memiliki kerugian hingga lebih dari 100 juta Euro.
Banjir ini terjadi pada tanggal 5 November 1530, maka banyak dikenal sebagai Evil Saturday karena banjir terjadi di hari Sabtu dan tercatat dalam sejarah belanda. Bencana saint felix ini juga dikenal sebagai salah satu banjir paling mematikan dalam sejarah Eropa.
Banjir Kaifeng (Tiongkok, 1642) – 350 Ribu Orang Tewas
Saat terjadinya banjir kaifeng ini hampir sekitar 350 ribu korban jiwa atau hampir setengah dari penduduk kota tersebut pada saat itu. Kebanyakan dari korban yang tak terselamatkan karena terseret oleh arus air yang begitu derasnya, sedangkan beberapa yang lainnya mengalami kelaparan juga terdapatnya wabah penyakit seusai dari terjadinya banjir tersebut.
Banjir kaifeng juga telah diketahui menghancurkan suatu pemukiman dari penduduk Yahudi-China, yang telah ada di kota tersebut sejak tahun 1300-an. Bahkan seusai dari terjadinya banjir tersebut,wilayah Kaifeng banyak ditinggalkan oleh para penduduknya sebab adanya penyebaran penyakit yang tak dapat dikendalikan serta kehancuran yang begitu besar.
Dari kelima banjir paling banyak memakan korban jiwa sepanjang sejarah, mayoritas terjadi di Negeri Tirai Bambu. Banjir Sungai Yangtze Hua yang terjadi di Tiongkok pada 1931 adalah bencana banjir terparah di dunia dengan menewaskan korban jiwa yang mencapai 4 juta orang.
Bencana banjir paling mematikan di atas terjadi di sekitaran Yangtze He. Yangtze Hua mengalir sepanjang 6.300 kilometer, dan menjadi sungai terpanjang di China.