Erupsi Gunung Lewotobi Dahsyat Sebabkan Korban Jiwa dan Pengungsian Ribuan Warga
Erupsi Gunung Lewotobi Menimbulkan Korban Jiwa
Nusa Tenggara Timur - Erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengguncang warga dengan dampak yang memilukan pada Senin dini hari, 4 November 2024. Letusan yang terjadi sekitar tengah malam tersebut menyebabkan 10 warga meninggal dunia, sementara lebih dari 10 ribu penduduk terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Selain itu, aktivitas di empat bandara sekitar wilayah terdampak juga dihentikan sementara demi keselamatan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur, Fredy Moat Aeng, menjelaskan bahwa proses evakuasi terhadap para korban yang tertimpa reruntuhan bangunan masih berlangsung.
"Jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Lewotobi sudah mencapai 10 orang. Para korban berhasil dievakuasi dari bawah puing-puing rumah yang roboh," ungkap Fredy dari lokasi kejadian.
Erupsi ini, yang membawa material vulkanik seperti batu besar, memicu kerusakan serius pada atap rumah warga dan menewaskan beberapa korban di bawah reruntuhan.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur pun langsung menetapkan status tanggap darurat untuk menangani kondisi yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Lewotobi ini. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur, Avelina Hallan, status siaga telah dicabut dan digantikan dengan status tanggap darurat agar penanganan bencana bisa lebih fokus dan cepat.
Wilayah Terdampak dan Evakuasi Warga
Sejumlah desa di Kecamatan Wulanggitang menjadi wilayah terdampak paling parah, antara lain Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang, Pululera, serta Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura. Ribuan warga dari desa-desa ini dievakuasi ke titik pengungsian di tiga desa terdekat, yaitu Konga, Lewolaga, dan Bokang di Kecamatan Titehena. Pemerintah setempat telah mendirikan tenda-tenda pengungsian untuk menampung warga yang terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi.
Seiring dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi, Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status gunung dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) sejak 3 November 2024.
Berdasarkan evaluasi aktivitas gunung dalam periode 23 Oktober hingga 3 November, Kepala PVMBG, P. Hadi Wijaya, mengungkapkan bahwa pemantauan visual dan alat pengukur menunjukkan peningkatan aktivitas yang signifikan, sehingga masyarakat diharapkan tetap waspada dan mematuhi instruksi evakuasi dari pihak berwenang.
Erupsi Gunung Lewotobi ini mengingatkan kembali pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam di wilayah Nusa Tenggara Timur yang memiliki potensi vulkanik aktif. Hingga saat ini, upaya evakuasi, penanganan korban, dan penyaluran bantuan terus dilakukan demi melindungi dan mendukung ribuan warga yang terkena dampak erupsi.