Fakta di Balik Informasi Tiga Kartu e-Money yang Diduga Tidak Bisa Digunakan di Gerbang Tol
Tiga Kartu e-Money yang Diduga Bermasalah
Baru-baru ini, beredar kabar di media sosial dan grup WhatsApp mengenai tiga jenis kartu e-Money yang disebut-sebut tidak dapat digunakan untuk transaksi di gerbang tol. Gambar yang tersebar menunjukkan tiga kartu, yaitu e-Tollcard Mandiri, Pertamina GazCard, dan Indomaret Card, semuanya berlogo Bank Mandiri. Pesan dalam gambar tersebut berbunyi: “Mohon maaf kartu di bawah ini tidak bisa untuk transaksi di sini, silahkan gunakan kartu lain.”
Informasi ini sontak menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna jalan tol, mengingat e-Money adalah salah satu metode pembayaran utama yang mempermudah transaksi di gerbang tol sejak diberlakukan pembayaran nontunai. Untuk mengklarifikasi isu tersebut, tim GridOto menghubungi PT Jasa Marga selaku salah satu pengelola jalan tol di Indonesia.
Penjelasan Jasa Marga: e-Money Mandiri Masih Berfungsi Normal
Sony Saputra, Assistant Vice President Marketing Communication and Sustainability Management PT Jasa Marga Transjawa Tol, memastikan bahwa kartu e-Money Mandiri masih dapat digunakan seperti biasa.
“e-Money Mandiri masih bisa digunakan untuk transaksi di Gerbang Tol seperti biasa. Saya sendiri menggunakan kartu e-Toll Mandiri hitam, dan itu berfungsi normal,” ujarnya, Selasa (7/1/2025).
Namun, Sony mengakui bahwa jika pengguna mengalami kendala saat menggunakan kartu e-Money di gerbang tol, hal tersebut bisa jadi disebabkan oleh masalah teknis pada kartu atau perangkat pembaca. Untuk itu, ia menyarankan pengguna agar melapor langsung ke kantor cabang bank penerbit kartu untuk mendapatkan bantuan.
Terkait dua kartu lainnya, yaitu Pertamina GazCard dan Indomaret Card, Sony menyarankan agar pengguna langsung menghubungi pihak penerbit kartu masing-masing untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Daftar Kartu e-Money yang Resmi Digunakan
Hingga saat ini, ada empat kartu e-Money yang secara resmi dapat digunakan untuk transaksi di gerbang tol yang dikelola oleh Jasa Marga. Keempat kartu tersebut adalah:
e-Money Mandiri
Flazz BCA
Tapcash BNI
Brizzi BRI
Keempat kartu ini menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), yang memungkinkan transaksi berjalan cepat hanya dengan menempelkan kartu pada perangkat pembaca di gerbang tol. Sistem RFID ini membantu mempercepat pembayaran dan mengurangi antrean panjang yang sering terjadi pada metode pembayaran tunai.
Mengapa E-Toll Menjadi Solusi Penting?
Sistem pembayaran e-Toll pertama kali diperkenalkan pada 2017 sebagai upaya meningkatkan efisiensi transaksi di jalan tol. Dengan teknologi RFID, data kendaraan yang terdaftar dalam kartu dapat diproses dalam hitungan detik. Hal ini meminimalkan waktu transaksi dan mengurangi kemacetan, terutama di jalan tol yang padat lalu lintas.
Namun, efisiensi ini hanya dapat dirasakan jika kartu e-Money yang digunakan berada dalam kondisi baik dan memiliki saldo mencukupi. Pengguna diimbau untuk rutin memeriksa saldo kartu mereka sebelum memasuki gerbang tol untuk memastikan kelancaran perjalanan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Kartu Bermasalah?
Jika kartu e-Money Anda tidak berfungsi saat digunakan di gerbang tol, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa fisik kartu. Pastikan tidak ada kerusakan, seperti goresan atau chip yang rusak. Selain itu, cek saldo kartu untuk memastikan saldo mencukupi.
Apabila masalah tetap terjadi, segera hubungi bank penerbit kartu untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Bank penerbit biasanya menyediakan layanan pelanggan yang siap membantu mengatasi kendala teknis atau administrasi.
Klarifikasi untuk Menghindari Kepanikan
Dengan adanya klarifikasi ini, pengguna jalan tol diharapkan tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial tanpa konfirmasi resmi. Sebagai konsumen, penting untuk selalu mencari informasi dari sumber terpercaya dan menghindari menyebarkan kabar yang belum terbukti kebenarannya.
Sistem pembayaran elektronik di jalan tol bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan efisiensi bagi pengguna. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat dapat memanfaatkan teknologi ini secara maksimal tanpa perlu khawatir pada isu yang belum tentu benar.