Hasil Uji Cepat Bapanas: Anggur Shine Muscat Aman dari Residu Berbahaya
Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Dinas Pangan Provinsi sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) baru-baru ini melakukan uji cepat (rapid test) residu pestisida pada anggur Shine Muscat.
Ilustrasi Hasil Uji Bapanas : Anggur Shine Muscat Aman dari Residu Berbahaya/Foto:Freepik
Uji ini dilakukan di hampir 100 kabupaten/kota di Indonesia untuk memastikan keamanan anggur impor tersebut. Hal ini untuk menjawab kekhawatiran masyarakat setelah muncul laporan di Thailand bahwa anggur shine muscat mengandung residu pestisida di atas batas aman.
"Hasil uji rapid test yang dilakukan oleh OKKP ini menunjukkan bahwa anggur muscat yang beredar saat ini aman dikonsumsi, karena dari semua uji rapid tersebut dalam jumlah aman. Sebagian sampel tersebut tetap kami kirim ke laboratorium untuk memastikan kandungannya," ujar Plh. Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Yusra Egayant dalam keterangannya dikutip Jumat (1/11/2024).
Malaysia dan Singapura Juga Tidak Menemukan Residu Bahaya pada Anggur Shine Muscat
Kementerian Kesehatan (MoH) Malaysia membeberkan hasil uji residu kimia berbahaya yang diduga terdapat di anggur Shine Muscat pada Senin (28/10) malam waktu setempat.
Investigasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa anggur Shine Muscat tidak terbukti mengandung residu kimia yang melebih batas maksimal.
Investigasi ini dilakukan sebagai program Keamanan dan Mutu Pangan yang sudah lakukan Malaysia dari 2020 hingga September 2024. Dalam program ini, sebanyak 5.561 sampel buah sudah diuji kandungan residu bahan kimianya.
Badan Pangan Singapura (SFA) mengumumkan pada Rabu (30/10) bahwa mereka tidak menemukan zat kimia berbahaya pada anggur Shine Muscat.
Temuan ini diumumkan usai Negeri Singa tersebut ikut melakukan investigasi terhadap anggur Shine Muscat yang disinyalir mengandung zat kimia berbahaya.
Meski sudah terbukti aman, SFA akan terus memantau kualitas buah dan sayuran yang dijual di Singapura.
Ini dilakukan untuk melindungi warga dari produk buah dan sayuran yang mengandung zat kimia yang dapat membahayakan tubuh.
Pengawasan Makanan Impor Segar Akan Diperketat
Yusra menambahkan Bapanas akan melakukan investigasi lebih lanjut terkait anggur Shine Muscat yang disebut mengandung residu berbahaya. Ia mengatakan, telah meminta OKKP dan OKKPD provinsi untuk mengetatkan pengawasan keamanan pangan segar guna memastikan keamanan produk yang beredar di pasar Indonesia.
"Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional, kami terus memperkuat pengawasan produk pangan segar yang beredar di masyarakat. Sampling dan uji lab berkala akan terus kami lakukan untuk menjaga keamanan pangan," kata Yusra
Sementara itu, Otoritas Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA) telah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa anggur Shine Muscat dari China tersebut aman dikonsumsi. Meskipun begitu, pengawasan ketat tetap dilakukan di Indonesia untuk menjaga kepercayaan konsumen.
Imbauan Konsumen untuk Konsumsi Buah Lokal
Selain pengujian, Bapanas juga mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan praktik konsumsi buah yang baik demi keamanan dan kebersihan. "Pastikan anggur yang dikonsumsi memiliki izin edar. Cuci anggur dengan air mengalir sebelum dikonsumsi untuk meminimalkan risiko residu," ujar Yusra.
Di sisi lain, Bapanas turut menggalakkan konsumsi buah lokal, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menegaskan bahwa buah lokal menawarkan kesegaran dan kualitas yang lebih terjaga.
"Buah-buahan lokal tidak perlu menempuh perjalanan jauh, sehingga lebih segar dan memiliki cita rasa yang khas," ujar Rinna.