Ilmuwan Muslim Ini Berikan Pengaruh Besar di Bidang Kedokteran, Siapa Saja?
Ilmu kedokteran telah menjadi ilmu yang sangat populer dan paling berkembang sejak zaman Nabi Muhammad. Berbagai perkembangan di bidang kedokteran tidak lepas dari kontribusi para ilmuwan muslim kuno.
Berbagai penemuan dan karya para cendekiawan muslim masih dimanfaatkan masyarakat luas hingga saat ini. Ada beberapa ilmuwan muslim di bidang kedokteran terkemuka di bidang medis yang penelitiannya masih dapat dilihat di masyarakat luas hingga saat ini.
Temui 5 ilmuwan Muslim paling berpengaruh di bidang kedokteran.
1. Ibnu Sina

Shutterstock/Prachaya Roekdeethaweesab
Jika kalian seorang pegiat di bidang medis, mungkin kalian sudah tahu sosok Ibnu Sina. Di dunia Barat, Ibnu Sina dikenal sebagai Avicenna. Dia adalah seorang filsuf dan dokter, lahir di Persia atau lebih dikenal sekarang sebagai Iran.
Ilmuwan muslim di bidang kedokteran ini menulis setidaknya 450 buku, kebanyakan tentang obat-obatan. Karya-karyanya yang paling terkenal antara lain "Kitab Kesembuhan" dan "Qanun Kedokteran", yang sebagian besar masih digunakan oleh banyak orang, terutama di dunia medis.
2. Muhammad bin Zakariya ar-Razi

Sumber gambar: Grid.ID
Muhammad bin Zakariya ar-Razi adalah seorang ilmuwan dari Iran yang hidup dari tahun 864 M hingga 930 M. Dia adalah seorang ilmuwan di banyak bidang, dari kedokteran, kimia, fisika, matematika hingga sastra.
Saat masih anak-anak, Ar-Razi ingin menjadi penyanyi atau musisi. Namun, di suatu waktu ia memilih untuk menekuni pelajaran alkemi.
Ar-Razi memutuskan untuk berhenti dari alkemi ketika dia berusia 30 tahun. Ini karena berbagai eksperimen yang dia lakukan membuatnya buta. Dia kemudian mencari dokter untuk menyembuhkan matanya, dan itu adalah awal dari studi medisnya.
Ilmuwan muslim di bidang kedokteran satu ini adalah pionir di bidang bedah saraf dan bedah mata. Ia juga gemar menulis berbagai buku, termasuk di bidang kedokteran, dengan beberapa karyanya yang berjudul "Keraguan Terhadap Galen" dan "Penyakit pada Anak".
3. Abul Qasim al -Zahrawi

Sumber gambar: Surau.co
Abul Qasim al-Zahrawi adalah seorang ahli pengobatan Islam abad pertengahan. Dia memegang beberapa gelar lainnya, termasuk Abulcasis dan Bapak Operasi Modern. Karyanya yang paling terkenal adalah Al-Tasrif, kumpulan 30 jilid praktik medis.
Al-Tasrif berisi berbagai topik yang berkaitan dengan kedokteran, seperti pemikirannya tentang gigi dan persalinan. Buku tersebut berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12 dan menjadi sumber utama obat-obatan di benua Eropa.
4. Jabir Ibn-Hayyan

Sumber gambar: Surau.co
Ilmuwan muslim di bidang kedokteran selanjutnya ada Jabir Ibn-Hayyan. Ia adalah seorang ilmuwan Muslim besar yang sering disebut "Bapak Kimia Modern". Seorang ahli di bidang kimia, fisika dan kedokteran, ia mengubah persepsi banyak fenomena alam yang dianggap tak terduga pada saat itu.
Beberapa penemuannya di bidang kimia menjadi dasar bagi perkembangan kimia modern saat ini. Selain itu, Jabir Ibn-Hayyan mampu menerapkan pengetahuan kimianya pada proses pembuatan logam dan besi.
5. Ibnu al-Nafis

Sumber gambar: Tirto.ID
Ibnu al-Nafis adalah seorang ilmuwan Islam terkenal di dunia di bidang kedokteran. Pada abad ke-13, ia adalah orang pertama di dunia yang merumuskan dasar sirkulasi jantung, paru, dan kapiler. Untuk prestasinya yang luar biasa, Ibn al Nafis diakui sebagai "Bapak Fisiologi Peredaran Darah".
Ibnu al Nafis lahir di Damaskus atau Syria pada tahun 1210 dan meninggal di Mesir pada tanggal 17 Desember 1288. Ibnu al-Nafis dikenal tidak hanya karena kontribusinya di bidang kedokteran, tetapi juga sebagai ilmuwan muslim yang serba bisa. Ia berhasil memperkenalkan klasifikasi hadits yang lebih logis.
Nah jadi itu dia beberapa ilmuwan muslim di bidang kedokteran yang memiliki segudang prestasi luar biasa, bahkan penemuan mereka digunakan hingga saat ini. Keren ya?