Logo
Masuk

Selasa, 31 Desember 2024

Jeju Air Alami Tragedi di Muan, Pemerintah Tetapkan Zona Bencana

Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan

Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan

Pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari setelah kecelakaan tragis pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air yang terjadi di Bandara Internasional Muan. Insiden ini merenggut nyawa 176 orang, menjadi salah satu tragedi penerbangan paling mematikan di negara tersebut.

Presiden sementara Korea Selatan, Choi Sang Mok, menyampaikan pengumuman tersebut dalam rapat darurat beberapa jam setelah insiden. Ia menyatakan simpati mendalam kepada keluarga korban dan berjanji memberikan dukungan penuh bagi mereka yang terdampak.

“Kami berduka bersama bangsa atas kehilangan ini. Dukungan penuh akan kami berikan, tidak hanya kepada keluarga yang ditinggalkan tetapi juga kepada mereka yang selamat dari insiden ini,” ujar Choi.

Penetapan Zona Bencana dan Upaya Pemulihan

Choi juga menetapkan kawasan Muan sebagai zona bencana khusus. Pemerintah akan memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan, termasuk tenaga medis, bantuan logistik, serta infrastruktur untuk mendukung proses pemulihan.

“Kami akan memastikan bahwa seluruh kebutuhan upaya pemulihan dapat terpenuhi, mulai dari pencarian korban yang belum ditemukan hingga penyediaan bantuan psikologis bagi keluarga yang kehilangan,” tambahnya.

Menurut laporan Kementerian Transportasi, pesawat nahas itu mengangkut 181 orang, termasuk enam awak pesawat. Sebanyak 176 orang dinyatakan tewas, sementara dua awak pesawat berhasil selamat dan sedang menjalani perawatan intensif. Hingga kini, tiga orang masih dinyatakan hilang, dan upaya pencarian terus dilakukan.

Jeju Air dan Permintaan Maaf CEO

Di tengah duka yang melanda, CEO Jeju Air, Kim E-bae, menyampaikan permintaan maaf kepada publik dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional. Dengan penuh rasa bersalah, ia menegaskan komitmen perusahaan untuk bekerja sama dengan otoritas dalam penyelidikan kecelakaan ini.

“Kami akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk mendukung keluarga korban. Ini adalah prioritas kami,” kata Kim E-bae sambil membungkuk dalam-dalam.

Pesawat tersebut diketahui tidak memiliki riwayat kecelakaan sebelumnya. Menurut pihak berwenang Thailand, tidak ada indikasi kerusakan saat pesawat berangkat dari Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, menuju Korea Selatan.

Pencarian dan Penyelidikan Berlanjut

Tim penyelamat terus berupaya mencari tiga korban yang masih hilang di lokasi kecelakaan. Sementara itu, penyelidikan intensif dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti insiden tersebut.

Masyarakat Korea Selatan bersatu dalam solidaritas, menyampaikan doa dan dukungan kepada para korban dan keluarga mereka. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam industri penerbangan, serta urgensi langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.

Dengan masa berkabung nasional yang berlangsung selama tujuh hari, bangsa Korea Selatan menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menghormati mereka yang telah pergi, tetapi juga mendukung penuh pemulihan mereka yang terdampak.

  1. Keywords:
  2. Korea Selatan
  3. Kecelakaan Pesawat Jeju Air
  4. Bandara Internasional Muan
  5. Masa Berkabung Nasional
  6. Zona Bencana Khusus Muan
  7. Dukungan Untuk Keluarga Korban
  8. Penyelidikan Kecelakaan
  9. Solidaritas Masyarakat Korea Selatan
  10. Pencarian Korban Hilang
  11. Kim E-Bae Ceo Jeju Air