Ketahui Penyebab Gerd, Jangan Sampai Mengganggu Aktivas Harianmu!
Pernahkah kamu merasakan sakit dengan gejala seperti maag.. Namun ternyata penyakit yang kamu alami bukanlah maag melainkan gerd.
Apa itu Gerd?
Menurut beberapa sumber, Penyakit Gerd merupakan perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung dan isi perut mengalir kembali ke kerongkongan (esofagus). Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan kamu merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn. Penyakit gerd umum terjadi pada pencernaan manusia, namun hal ini dapat memperburuk kesehatan pencernaan sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sudahkah kamu tau apa sih penyebab gerd?
Penyebab GERD
Penyebab gerd umumnya diakibatkan karena melemahnya otot-otot pembatas antara kerongkongan dengan lambung (sfingter) yang berfungsi mencegah isi lambung mengalir ke esofagus sehingga dapat menyebabkan aliran balik (refluks) dan naiknya si dan asam lambung ke saluran kerongkongan (esofagus). Normalnya, otot melakukan kontraksi sehingga makanan dan isi lambung tidak mengalir ke esofagus dan berelaksasi saat makanan akan masuk ke lambung. Karena kondisi sfingter melemah inilah yang membuat terjadinya refluks sehingga cairan dan isi lambung kembali naik ke kerongkongan.
Penjelasan kondisi diatas dapat dipicu oleh beberapa makanan dan minuman hingga kebiasaan yang menjadi penyebab gerd. Sebagai berikut :
1. Makanan dan minuman dengan rasa yang kuat
Penyebab gerd pertama bisa disebabkan karena rasa yang kuat dari makanan dan minuman seperti asam, pedas dan sangat berminyak juga dapat membantu dalam memproduksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bawah serta melambatkan pengosongan lambung. Kafein dan minuman beralkohol juga dapat memicu penyebab gerd lho! Bahkan dengan sering mengonsumsi obat-obatan bisa menjadi pemicu munculnya penyakit gerd.
2. Kebiasaan makan yang kurang baik
Selain disebabkan dari kandungan makanan dan minuman, penyebab gerd juga bisa dihasilkan dari beberapa kebiasaan yang kurang baik seperti makan teburu-buru, makanan dalam porsi banyak sekaligus, dan kebiasaan langsung tidur setelah makan. Hal ini dapat memicu peningkatan tekanan dalam rongga perut.
3. Faktor lain
Risiko penyakit gerd nya lebih tinggi jika kamu telah berusia 40 tahunan. Selain itu, obesitas, hamil, pecandu rokok, hernia danmemiliki gangguan jaringan ikat bisa menjadi pemicu munculnya penyakit gerd.
Selain heartburn, penderita gerd juga merasakan beberapa gejala. Berikut beberapa gejala gerd yang bisa kamu wasapadai :
1. Rasa pahit di mulut sehingga menimbulkan mual
2. Karies pada gigi
3. Bau mulut
4. Batu krinik
5. Sakit tenggorokan dan suara serak
6. Kesulitan saat menelan makanan dan minuman
7. Adanya proses regugritasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan)
Sama dengan penyakit lainnya, penyakit gerd juga memiliki jenis kompikasi nya yang bebeda-beda, hal ini mempengaruhi cara pengobatannya seperti esophagitis, striktur esofagus, dan barret’s esophagus. Untuk jenis kompilikasi barret’s esophagus mempunyai potensi tumbuh berkembang menjadi kanker esofagus.
Selain mengkonsumsi obat-obatan yang telah dianjurkaan dokter, kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini supaya penyakit gerd kamu benar-benar sembuh :
1. Menurunkan berat badan
2. Berhenti merokok
3. Menghindari makan dalam porsi besar dan berat di malam hari
4. Menghindari makanan pemicu gerd seperti cokelat, kafein, dan alkohol
5. Makan maksimal 3 jam sebelum tidur
6. Meninggikan posisi kepala saat berbaring
Namun, jika penyakit gerd yang kamu alami sudah sampai pada tahap yang serius kamu bisa melakukan operasi untuk menuntaskan penyakit gerd tersebut, yaitu operasi anti refluks atau fundoplikasi yang tujuannya menciptakan mekanisme katup baru pada bawah kerongkongan ataupun operasi Implantasi “Linx” dengan menanamkan cicin magner kecil yang cukup kuat guna menjaga sambungan antara lambung dan kerongkongan untuk menghindari terjadinya refluks.
Itulah penjelasan terkait penyakit gerd, jika kamu merasakan gejala serupa kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter terkait dan tetap menjaga pola hidup sehat. Salam sehat!.