Kisah Nyata Cerita Horor Terseram, Jangan Baca Sendirian!
Setiap orang pasti mempunyai kisah horor atau kisah seram yang mungkin pernah mereka alami. Ada sebagian orang yang dia suka membaca cerita horor terseram untuk mengisi waktu kosong mereka.
Membaca cerita horor merupakan salah satu kegiatan menarik untuk mengisi waktu luang di rumah. Kalau kamu berani, berikut kumpulan bacaan seram termasuk dari kisah nyata. Penakut, jangan baca sendirian!
Bagi sebagian orang, cerita hantu memang sangat menyenangkan karena bisa memicu adrenalin. Selain menimbulkan kesenangan, membaca cerita horor juga bisa menguji keberanian. Berikut merupakan 3 cerita horor terseram.
1. Korban Tumbal
Cerita ini benar terjadi. Merupakan cerita horor terseram yang saya alami sendiri. Cerita ini berawal sejak adik saya pindah kerumah orang tuanya, adik saya adalah perempuan yang umurnya selisih dua tahun dengan saya dan dia sudah menikah. Kehidupannya bisa dibilang menengah kebawah yang tiap hari selalu kekurangan. Akan tetapi dia merupakan perempuan yang tak mau tinggal diam, ia terus berjuang mencari cara untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dengan berjualan di depan rumahnya.
Alhamdulillah, dengan dia berjualan bisa menambah pemasukan untuk kebutuhannya karena dagangannya laris. Akan tetapi dia mulai mengalami sakit-sakitan, sakitnya pun dibilang tidak wajar karena seringnya muncul darah berwarna hitam dari kemaluannya. Seperti orang haid tetapi darah merah dan sering mengeluhkan perutnya sakit terus-menerus.
Hingga akhirnya dia dibawa ke dokter untuk berobat, Saat di USG dokter mengatakan bahwa dia hamil. Akan tetapi dalam kehamilannya tersebut ada hal aneh yang membuat saya curiga. Dari hasil USG yang saya lihat, saya merasa tidak percaya jika dia telah hamil. Padahal dia sangat senang sekali saat cerita ke saya tentang kehamilannya itu.
Biasanya, USG kandungan di awal kehamilan gambarnya bulat. Tapi, ini seperti gunung kecil. Hampir mirip segitiga. Saya anjurkan dia untuk beli test pack. Dia tes, hasilnya negatif. Coba sekali lagi. Hasilnya sama. Negatif juga. Hingga akhirnya dia mulai mendatangi orang pintar untuk menanyakan kejadian yang menimpanya tersebut.
Menurut kakek tersebut yang merupakan orang pintar, ia bilang bahwa adik saya telah disantet. Kakek itu memberikan sesuatu yang nantinya akan ditanam di depan rumah adek saya, barang itu merupakan tolak balak santet. Setelah beberapa kali mendatangi kakek tersebut keadaan adik saya sudah mulai mendingan. Tapi, itu tidak berlangsung lama, karena seminggu kemudian ternyata kambuh lagi. Dia kembali mengeluarkan darah dan perutnya terasa makin sakit.
Karena penyakit tersebut tak kunjung sembuh akhirnya adik saya berobat ke orang pintar lainnya. Jawaban dari orang pintar ini cukup mengerikan. Bahwa adik saya telah mengandung janin gaib, bisa dikatakan bahwa proses kehamilan adik saya merupakan kejadian gaib. Janin yang berada di dalam dia adalah bayi ular. Usut punya usut ternyata dia telah digauli oleh makhluk gaib yang menyerupai suaminya. Bahkan, makhluk itu merasuki suaminya saat menggauli adik saya. Maaf, ini bukan cerita porno. Tapi, ini kenyataan.
Makhluk gaib itu berwujud ular. Kadang menyerupai sosok pria rupawan. Bahkan sangat tampan. ular itu dipelihara oleh seseorang yang melakukan pesugihan, dan adik saya adalah calon korbannya sebagai tumbal pesugihan.
Setelah diselidiki lebih lanjut ternyata pelakunya adalah tetangga dekat rumahnya yang berada dekat dengan rumah adik saya. Penduduk di sana banyak yang tau cerita itu tapi semua bungkam. Tidak bisa berkata apa-apa. Karena takut diganggu. Sudah banyak korban di daerah sana. Semua korbannya adalah wanita muda umur 20-35 tahun. Itulah tadi cerita horor terseram yang pernah saya alami
Penulis: Ainun Marlina
Sumber: ceritamistis.com
2.Teror Ludah Pocong
Cerita kedua ini merupakan cerita horor terseram yang dialami oleh mereka. Bina dan Desi merupakan seorang perawat rumah sakit di kota J. Banyak yang beranggapan bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit horor, sudah banyak cerita yang beredar mengenai kemunculan hantu atau cerita hantu tentang rumah sakit ini. Akan tetapi karena mereka berdua tidak mudah mempercayai akhirnya mereka cuek terhadap hal itu. Pada suatu malam desi sedang bertugas malam hari, datang seorang pria dengan wajah pucat. Ia berpikir bahwa orang itu sedang sakit parah, hingga akhirnya Desi memanggil dokter. Saat dokter tersebut datang, tiba-tiba pasien tersebut menghilang.
“Kamu lihat di mana, Des? Orang itu sudah gak ada,” kata Dokter Ridwan.
“Masa, sih, dok? Tadi ada di depan. Sudah pulang mungkin, ya?” jawab Desi.
Jam sudah menunjukkan tugas Desi sudah selesai malam itu. Akan tetapi ada hal yang membuat Desi mengurungkan niat pulangnya tersebut, Desi menemukan ludah di lantai ruang piketnya. Dengan perasaan kesal dia lun membersihkan ludah itu dan berpikir siapa yang melakukan hal jorok itu.
Sesampainya Desi di kosan, ia bercerita hal itu pada Bina tentang kejadian pasien yang tiba-tiba menghilang. "Jangan-jangan itu pasien itu hantu" kata Bina. Setelah bercerita hal itu Bina pamit untuk ke kamar mandi, akan tetapi ada kejadian aneh yang dia alamin. Bina menemukan banyak ludah di kloset. Padahal saat itu Desi dan Bina belum ada yang masuk ke kamar mandi, dan mereka merasa tidak pernah meludah.
“Siapa sih yang ngeludah di kamar mandi gue. Elo, ya, Des?” tanya Bina.
Mendengar itu, Desi tercengang. Dia teringat dengan ludah di lantai rumah sakit. Dia juga melihat ludah-ludah lainnya di bawah kasur hingga dekat pintu kosan.
Karena mereka berfikir ini kejadian aneh, tanpa pikir panjang Desi buru-buru mengajak Bina keluar kosan. Sebelum dia keluar kos dan saat membuka pintu. Ada sesuatu yang dilihat oleh mereka, seakan-akan membuat mereka terpatung. Sosok pocong dengan wajah seram berdiri tepat di depan pintunya. Pocong itu meludah dengan mata melotot.
Desi pun pingsan, sedangkan Bina berteriak histeris sambil pergi meninggalkan Desi yang tergeletak di depan pintu kosannya.
3. Hantu ‘Teman’ di Pesantren
Kisah cerita horor terseram ini dialami oleh Fazri Ramdhan seorang lulusan pesantren. Jika kita berada di lingkungan pesantren mungkin cerita horor bukanlah hal asing yang didengar. Entah itu hanya sebuah kejadian kebetulan atau apa, akan tetapi aku sendiri pernah mengalami kejadian horor tersebut yang merupakan seorang santri. Beberapa kali aku mengalami kejadian horor semasa tinggal di pesantren.
Ada satu cerita horor terseram yang aku alami kejadian itu masih kuingat sampai sekarang padahal kejadian tersebut sudah belasan tahun berlalu. Kisah ini berawal pada satu malam di lantai 2 asrama aku dan temanku bernama Amin sedang menyetrika baju dan ngobrol santai. Keadaan saat itu merupakan waktu senggang sehingga kami dapat melakukan kegiatan yang kami inginkan karena pesantren sedang libur dan kegiatan rutin santri diliburkan.
Dengan hal itu banyak santri lainnya yang pulang kampung karena liburan memang cukup lama. Yang tersisa di pesantren merupakan anak-anak yang tempat tinggal dia jauh di pulau seberang seperti amin, ada juga anak-anak yang memang mereka tidak ingin pulang walaupun tempat tinggalnya dekat seperti aku. Posisi asrama tepat berada di belakang bangunan sekolah. Jadi, kami menyetrika baju sambil melihat pemandangan bagian belakang bangunan sekolah yang gelap karena lampu kelas tidak dinyalakan.
Penerangan untuk jalan juga tidak ada sama sekali, jadi keadaan di depan asrama memang benar-benar gelap gulita mungkin bisa dibayangkan seperti apa gelapnya. Cerita balik kepada aku dan Amin yang sedang menyetrika. Saat kami sedang asyik menyetrika dan bercakap-cakap, Amin melihat sesosok bayangan orang berjalan pergi menjauhi asrama di bawah sana. Ternyata kami pun mengenalnya sosok tersebut merupakan santri teman kami bernama Yahya anak dari Jakarta.
Amin pun memanggilnya karena kami ada di lantai dua dan Yahya berada di bawah amin memanggilnya sambil berteriak. Yahya pun menyukainya dan terjadilah percakapan singkat antara Yahya dan Amin aku pun juga lupa apa isi percakapan mereka.
Setelah selesai berbincang Yahya melanjutkan perjalanannya tadi pergi menjauhi asrama melewati bangunan sekolah yang gelap gulita.
Kami juga melanjutkan ngobrol santai dengan menghabiskan pakaian yang kami setrika, hingga tiba-tiba dari dalam kamar teman kami bertanya kepada amin
“Min, kamu mengobrol dengan siapa?” tanyanya.
“Si Yahya,” jawab Amin singkat.
"Hah? ga salah kamu? Yahya sudah pulang tadi siang ke jakarta. Aku sendiri yang mengantarnya menemui keluarga dia" kata temanku tersebut.
Aku sendiri pun juga baru ingat bahwa Yahya memang sudah pulang tadi siang di jemput oleh keluarganya.
"Ah masa? Lalu yang tadi ngobrol sama aku barusan siapa?" Tanya Amin dengan ekspresi kebingungan.
Pertanyaan Amin membuat akhir dari kegiatan kami di lantai dua tersebut. Sementara baju dan setrika kami dibiarkan berserakan di depan kamar. Biarlah, nanti pagi dibereskan dan malam itu kami tidur berdempetan di kasur sempit karena ketakutan.
Itulah merupakan cerita horor terseram yang mungkin bisa kalian baca, tapi ingat bahwa tingkat keseraman cerita orang pasti berbeda-beda.