Logo
Masuk

Sabtu, 28 Desember 2024

Momen Erdogan Tinggalkan Ruangan Saat Prabowo Berpidato di KTT D-8 Jadi Sorotan

Pidato Prabowo Dalam KTT D-8

Pidato Prabowo Dalam KTT D-8

Kehadiran Presiden RI Prabowo Subianto di KTT Developing Eight (D-8) yang digelar di Kairo, Mesir, Kamis (19/12), menjadi perhatian publik, terutama karena sebuah momen yang terekam kamera. Dalam video yang viral di media sosial, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlihat meninggalkan ruangan saat Prabowo menyampaikan pidatonya.

Momen ini langsung ramai diperbincangkan, baik di platform seperti X maupun media lainnya. Banyak spekulasi beredar mengenai alasan Erdogan meninggalkan ruangan, terutama karena timing-nya bertepatan dengan pernyataan tegas Prabowo terkait isu Palestina dan pelanggaran hukum internasional.

Apa yang Terjadi di Ruang Pertemuan?

Dalam video yang dirilis oleh Sekretariat Presiden, terlihat delegasi dari beberapa negara meninggalkan ruangan saat Prabowo berbicara. Namun, sosok Erdogan menjadi sorotan utama karena langkahnya yang melintas tepat di belakang kursi Prabowo, bahkan sempat menyenggol kursi tersebut.

Saat itu, Prabowo sedang menyampaikan pidato tentang pentingnya dukungan nyata terhadap Palestina, yang menurutnya harus diiringi dengan kekuatan ekonomi.

"Kita selalu bilang, kita mendukung Palestina, tetapi jika kita lemah, bagaimana bisa kita mendukung Palestina?" ujar Prabowo dalam pidatonya.

Prabowo juga mendorong kerja sama antarnegara D-8 di sektor ekonomi biru, menekankan potensi perikanan dunia yang mencapai 600 miliar dolar AS. Menurutnya, sinergi di bidang ini dapat membuat blok ekonomi D-8 menjadi salah satu yang terkuat di dunia.

Viral di Media Sosial

Video tersebut memicu perbincangan hangat di media sosial. Salah satu unggahan di platform X mendapat lebih dari 27 ribu likes, 5.300 retweets, dan ratusan komentar. Beragam spekulasi muncul, mulai dari dugaan adanya ketidaksepakatan hingga alasan teknis yang lebih sederhana.

Beberapa netizen berpendapat bahwa Erdogan meninggalkan ruangan sebagai bentuk ketidaksetujuan, sementara yang lain meyakini hal itu merupakan bagian dari rutinitas di forum internasional.

Kemlu Beri Penjelasan

Untuk meredam spekulasi, Kementerian Luar Negeri RI melalui Juru Bicara Rolliansyah ‘Roy’ Soemirat memberikan klarifikasi. Menurutnya, keluar-masuk ruangan saat pertemuan internasional adalah hal yang wajar dan sering terjadi, terutama karena banyaknya agenda paralel yang harus dihadiri oleh ketua delegasi.

“Para ketua delegasi sering melakukan pertemuan bilateral di ruangan lain selama berlangsungnya sesi pleno. Ini adalah praktik lumrah di forum internasional, termasuk di PBB,” ujar Roy dalam keterangan tertulis, Minggu (22/12).

Roy juga menjelaskan bahwa pihak Indonesia tidak dapat memberikan komentar mengenai jadwal delegasi negara lain. Namun, ia menegaskan bahwa hubungan antara Prabowo dan Erdogan tetap bersahabat.

"Khusus dengan Presiden Turki, kedua pemimpin sempat melakukan pertemuan dalam suasana yang sangat baik, termasuk saat duduk berdekatan pada acara makan siang setelah KTT," tambah Roy.

Diplomasi yang Tetap Harmonis

Kejadian ini menunjukkan bahwa dalam diplomasi internasional, gestur yang terekam kamera sering kali memicu interpretasi yang berbeda-beda. Namun, klarifikasi dari Kemlu RI menegaskan bahwa tidak ada ketegangan antara Prabowo dan Erdogan, justru hubungan keduanya berlangsung dalam suasana akrab selama KTT berlangsung.

Selain itu, pidato Prabowo di KTT D-8 juga mencerminkan peran Indonesia sebagai negara yang terus memperjuangkan isu-isu penting di panggung internasional. Fokus pada penguatan kerja sama ekonomi biru menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mendorong kesejahteraan global, terutama di antara negara-negara berkembang.

Meski momen Erdogan meninggalkan ruangan sempat menjadi sorotan, penjelasan resmi dari Kemlu berhasil meredakan spekulasi. Dalam konteks diplomasi, gestur ini hanyalah bagian dari dinamika pertemuan internasional yang padat.

Yang lebih penting, pidato Prabowo menekankan pentingnya tindakan nyata untuk mendukung Palestina dan memperkuat kerja sama ekonomi di kawasan. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap konsisten memainkan perannya sebagai penggerak kerja sama global yang inklusif dan progresif.

Sebagai pembaca, bagaimana pendapat Kamu tentang momen ini? Apakah gestur seperti ini penting untuk dibahas, atau lebih baik fokus pada substansi pertemuan? Mari kita renungkan bersama!

  1. Keywords:
  2. Erdogan
  3. Prabowo Subianto
  4. KTT D-8