Setelah Mediasi, Guru Honorer di SDN 4 Baito dan Orang Tua Murid Sepakat Akhiri Konflik dengan Damai
Perseteruan Guru Honorer di SDN 4 Baito dan Orang Tua Murid Berakhir Damai
Konawe Selatan – Perseteruan antara seorang guru honorer di SDN 4 Baito, Konawe Selatan, bernama Supriyani, dan orang tua murid berinisial D (8) akhirnya berujung damai. Mediasi antara kedua pihak berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Konawe Selatan pada Selasa (5/11/2024), di bawah pengawasan langsung Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga.
Acara mediasi tersebut berjalan dengan suasana hangat dan penuh harapan akan kedamaian. Bupati Surunuddin menyampaikan bahwa mediasi ini bertujuan untuk menciptakan harmoni antara guru dan orang tua murid demi keberlangsungan pendidikan anak-anak di Kabupaten Konawe Selatan.
“Kami sangat mengutamakan kepentingan anak-anak. Semoga perdamaian ini membawa kebaikan bagi semua pihak,” ujar Surunuddin.
Guru Honorer di SDN 4 Baito dan Orang Tua Sepakat Berdamai
Supriyani, guru honorer yang menjadi pihak dalam perseteruan ini, menyampaikan rasa terima kasih kepada Bupati dan seluruh pihak yang mendukung proses mediasi. Dengan penuh keikhlasan, Supriyani menyatakan bahwa ia berharap perdamaian ini menjadi titik terang untuk melanjutkan tugasnya sebagai pendidik tanpa ada dendam.
“Saya sangat bersyukur atas dukungan semua pihak yang memfasilitasi kegiatan ini. Tidak ada dendam di antara kami. Ini adalah langkah untuk memastikan kejadian ini tidak berlanjut dan agar semua bisa fokus kembali pada pendidikan anak-anak,” ungkap Supriyani.
Di sisi lain, Aipda Wibowo Hasyim, orang tua dari murid D, juga menyatakan bahwa ia telah memaafkan Supriyani. Wibowo menegaskan bahwa perdamaian ini demi kebaikan dan kesehatan mental anak-anaknya, serta berharap peristiwa ini tidak menimbulkan dampak psikologis yang berkepanjangan bagi mereka.
“Saya telah memaafkan dan tidak ada rasa dendam sedikit pun. Perdamaian ini penting untuk anak-anak. Semoga mereka bisa melanjutkan sekolah dengan tenang dan tanpa bayang-bayang peristiwa ini,” ujarnya.
Polres Konawe Selatan: Fokus pada Pendidikan
Kapolres Konawe Selatan, AKBP Febry Sam, yang turut hadir dalam proses mediasi ini, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian siap mendukung keputusan damai antara kedua belah pihak. Febry menjelaskan bahwa Polres akan membantu koordinasi dengan Pengadilan Negeri Andoolo agar kesepakatan damai ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses hukum yang masih berlangsung.
“Kami akan membantu berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Andoolo terkait hasil kesepakatan damai ini. Tujuannya adalah untuk memudahkan proses hukum dengan memperhatikan perdamaian yang telah dicapai,” kata Febry.
Selain itu, Kapolres memastikan bahwa tidak akan ada pemanggilan lebih lanjut terhadap guru maupun pihak sekolah terkait masalah ini. Hal ini, menurut Febry, dilakukan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan normal tanpa hambatan.
“Keputusan ini kami ambil agar guru dan perangkat sekolah dapat melaksanakan aktivitasnya dengan baik dan normal, sehingga proses belajar-mengajar tidak terganggu,” pungkasnya.
Harapan Baru untuk Pendidikan di Konawe Selatan
Perdamaian antara Supriyani dan Wibowo diharapkan menjadi contoh bahwa penyelesaian konflik melalui dialog terbuka dapat memberikan hasil yang positif. Bupati Surunuddin Dangga menyampaikan harapannya agar peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk senantiasa menjaga hubungan yang harmonis di lingkungan pendidikan.
“Kita harapkan ini menjadi langkah awal untuk mendorong pendidikan yang aman, damai, dan nyaman bagi seluruh siswa serta guru di Konawe Selatan,” tutup Surunuddin.
Dengan tercapainya kesepakatan damai ini, Supriyani, Aipda Wibowo, dan seluruh pihak yang terkait dapat kembali beraktivitas seperti sediakala. Diharapkan, anak-anak di SDN 4 Baito dapat melanjutkan pendidikan mereka dengan semangat baru tanpa bayang-bayang permasalahan yang pernah terjadi.