Sosok Lady Aurellia Pramesti! Anak Pejabat yang Diduga Jadi Dalang Kasus Viral Penganiayaan Dokter Koas
Sosok Lady Aurellia Pramesti! Anak Pejabat yang Diduga Jadi Dalang Kasus Viral Penganiayaan Dokter Koas/Foto: Freepik
Kasus viral penganiayaan terhadap dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) semakin memanas dan menyita perhatian publik. Sosok Lady Aurellia Pramesti, mahasiswa yang diduga menjadi penyebab insiden tersebut, kini disorot tajam.
Berdasarkan unggahan akun @czidntrlate di media sosial, kasus penganiayaan tersebut berawal dari pertemuan antara Chief Koas, Luthfi, dengan ibunda Lady, Sri Meilina terkait proses sang putri yang tidak terima mendapatkan jadwal jaga di malam tahun baru.
Profil Lady Aurellia Pramesti, Anak Pejabat Kementerian PUPR
Lady Aurellia Pramesti diketahui merupakan anak tunggal kaya raya dari seorang pejabat Kementarian PUPR. Dia memiliki sifat yang kurang disenangi oleh teman-temannya. Informan anonim mengungkap bahwa Lady dimanja sejak kecil dan sering menjadi pusat perhatian negatif di kalangannya.
"Anak tunggal kaya raya, memang udah dimanja, dan gak disenangi satu angkatan," ujar seorang narasumber.
Minimnya pertemanan membuat sang ibu ikut campur dengan berusaha "membeli" teman bagi Lady. Sri Meilina diketahui sering mentraktir teman-teman Lady di restoran mahal seperti Aston dan Novotel, agar mereka mau berteman dengan putrinya.
Lady Aurellia Pramesti memiliki nama akun Instagram @aureelady. Dia mempunyai orang tua bernama Dedy Mandarsyah dan Sri Meilina.
Berdasarkan data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Lady memulai pendidikannya di pendidikan Dokter Universitas Sriwijaya pada 4 September 2020. Ia kemudian berhasil lulus pada semester genap tahun akademik 2023/2024.
Lady kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang profesi dokter di kampus yang sama di Universitas Sriwijaya. Ia tercatat memulai program tersebut pada tanggal 2 Januari 2024 sebagai peserta didik baru dengan status aktif pada semester genap tahun akademik 2023/2024 atau saat ini.
Diduga Jadi Penyebab Kasus Penganiayaan Dokter Koas
kasus ini bermula dari beredarnya sebuah video viral berdurasi 66 detik di media sosial. Video itu memperlihatkan seorang pria berbaju merah tengah memukuli seorang dokter berseragam koas disebuah cafe di Jalan Demang, Palembang.
Korban diketahui bernama Lutfi yang merupakan seorang chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya. Peristiwa penganiayaan itu terjadi dilatarbelakangi perselisihan tentang jadwal jaga koas pada malam tahun baru yang diatur oleh korban.
Lady diinformasikan memprotes jadwal jaga malamnya yang dibuat korban khususnya saat malam tahun baru. Padahal, jadwal tersebut telah dibuat berdasarkan persetujuan teman-teman koas yang lainnya.
Kemudian, Lady mengadu ke ibunya yang kemudian berlanjut kepada pemanggilan terhadap korban Lutfi yang merupakan chief/ketua koas stase nya dan dua teman lainnya.
Ketiga orang itu dianggap tidak merespons atau menyepelekan apa yang dibicarakan. Kemudian, pria berbaju merah yang merupakan supir ibu Lady emosi hingga berujung pemukulan seperti video yang viral saat ini. Kasus ini pun tengah ditangani oleh Polda Sumatera Selatan (Sumsel).
Batal Kena Sanksi DO dari Unsri?
Beredar kabar Lady Aurellia Pramesti hanya diberi sanksi skorsing oleh Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri). Padahal, sebelumnya dia akan dikenakan sanksi DO.
Informasi tersebut disampaikan diduga oleh salah satu mahasiswa Unsri kepada temannya. Tangkapan layar percakapan itu kemudian tersebar di media sosial.
"Si cewe dokter Koas yang menjadi dalang pemukulan terhadap Ketua dokter Koas akhirnya cuma di beri sangsi skorsing 3 bulan," ucap akun @neVerAl****.
Dalam tangkapan layar pesan WhatsApp yang tersebar, seorang pengguna yang tidak diperlihatkan namanya itu mengirimkan ulang pesan (forward) yang diklaim sebagai info A1 mengenai nasib Lady Aurellia Pramesti.
"Dia dihukum cuman skors 3 bulan. Udah (putusan kampus). Awalnya DO tapi dia ngajuin banding, jadi skors 3 bulan," kata pesan tersebut.
Setelah ramai kasus penganiayaan yang dilakukan ibu dan sopir Lady Aurellia Pramesti terhadap Lutfi, pihak kampus pun angkat bicara. FK Unsri menyatakan keprihatinan dan penyesalan yang mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami oleh salah satu mahasiswanya.
"Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak dapat dibenarkan, dan kami mengecam dengan tegas setiap bentuk kekerasan dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus," ucap @fkunsri.official.
FK Unsri menyatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim investigasi internal untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini. Sebagai lembaga pendidikan, mereka berharap kasus ini dapat berjalan dengan baik, adil, dan transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.