Survei Mengungkap : 1 dari 3 Gen Z Akses Pinjol untuk Gaya Hidup
Ilustrasi Survei Mengungkap : 1 dari 3 Gen Z Akses Pinjol untuk Gaya Hidup/Foto: Freepik
Hasil survei Inventure 2024 tentang Indonesia Market Outlook 2025 menunjukkan ada 34 persen Gen Z pernah mengakses pinjaman online (pinjol) dalam enam bulan terakhir pada September 2024. Sementara itu, 66 persen Gen Z menyatakan tak pernah mengkases layanan pinjol yang meliputi Kredivo, Dana, Akulaku, Easy Cash, dan lain-lain. Mayoritas responden mengakui hasil pinjol untuk beli gadget terbaru.
“Artinya 1 dari 3 Gen Z mengakses pinjol. Alasan paling dominan untuk memberli barang konsumsi, seperti gadget premium,” kata Yuswohady, Managing Partner Inventure, dalam Press Conference secara daring Indonesia Industry Outlook 2025 bertajuk tema Indonesia Market Outlook 2025: Kelas Menengah Hancur, Masihkah Bisnis Mantul? pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Gaya Hidup Dorong Gen Z Akses Pinjol
Yuswohady mengatakan beradasarkan hasil survei, ada 61 persen Gen Z menggunakan hasil pinjol ini untuk membeli barang konsumsi (gadjet, peralatan rumah tangga, dll).
35 persen Gen Z berbelanja (baju, sepatu, dll di toko online atau offline) dari hasil pinjol; 27 persen untuk modal usaha; 23 persen gen Z menggunakan pinjol untuk nongkrong dan liburan (ngopi, ongkos transportasi, makanan, maupun belanja saat liburan).
Selain itu, ada juga 18 persen Gen Z yang menggunakan pinjol untuk menutup kebutuhan sehari-hari, 13 persen untuk membayar cicilan yang sudah ada, dan 5 persen untuk biaya pendidikan.
“Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup Gen Z yang gemar mendokumentasikan aktivitas mereka saat menonton konser atau liburan, kemudian mengunggah ke media sosial,” kata dia.
Yuswohady menyebut fenomena Gen Z yang mengakses pinjol ini karena lipstick effect. Dia menyebut dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, fenomena lipstick effect ini semakin menonjol di kalangan Gen Z.
OJK : 37% Lebih Kredit Macel Adalah Gen Z dan Milenial
Dikutip dari CNBC Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sebanyak hampir 40% dari kredit macet pinjaman online (pinjol) berasal dari kaum generasi Z (Gen Z) dan milenial, yakni usia 19 hingga 34 tahun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan lembaga jasa keuangan lainnya OJK Agusman mengungkapkan hal tersebut.
"Porsi TWP90 untuk gen z dan milenial 19-34 tahun itu ada di 37,17%," kata Agusman saat Konferensi Pers Rapat DK Bulanan OJK Agustus 2024, Jumat (6/9/2024).
Adapun TWP90 adalah pembiayaan yang tidak dibayar lebih dari 90 hari sejak tanggal jatuh tempo oleh debitur.
Agusman mengatakan pihaknya menyiapkan langkah mitigasi terhadap hal ini, yaitu, yang terbaru, penyelenggara pinjol atau peer to peer lending (p2p) diminta untuk membuat peringatan.
"Kami update bahwa penyelengara P2P lending, diminta membuat pernyataan peringatan kepada konsumen pada laman utama web dan app-nya. Bunyinya, 'hati-hati transaksi ini berisiko tinggi, anda bisa mengalami kerugian atau kehilangan uang, dengan tidak membayar utang. Pertimbangkan secara bijak sebelum bertransaksi'," kata Agusman.
Dengan begitu, ia berharap calon pengguna pinjol bakal lebih sadar atas risiko yang dihadapi.
Sementara itu, untuk pembiayaan pinjol hingga akhir Juli 2024 nilai outstanding tumbuh 23,97% (yoy) menjadi Rp 69,39 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dari bulan Juni yang tumbuh 26,73% (yoy).
Sementara itu Agusman menyampaikan TWP90 tercatat turun pada bulan Juli dibandingkan sebelumnya.
"Tingkat TWP90 terjaga di 2,53% per Juni 2024, dibandingkan pada Juni 2,79%," terangnya pada kesempatan yang sama.