Terungkap! Modus Penipuan di Sememi, 12 Wanita Disekap di Rumah Kosong
Penipuan di Sememi, 12 Wanita Disekap di Rumah Kosong
SURABAYA — Sebanyak 12 wanita berhasil dievakuasi dari sebuah rumah kosong di Jalan Sememi Jaya 1, Surabaya, Jumat (15/11/2024). Mereka menjadi korban penipuan berkedok lowongan kerja sebagai pemandu lagu. Salah satu korban akhirnya melapor ke Command Center 112 Surabaya, yang kemudian memicu operasi penyelamatan.
“Pelapor melaporkan kejadian ini pukul 09.48 WIB. Ia mengaku dijanjikan menjadi pemandu lagu di rumah musik, tetapi malah disekap dengan aktivitas yang sangat dibatasi,” ungkap Denny Christupel Tupamahu, Camat Benowo.
Modus Penipuan dengan Janji Manis
Setelah menerima laporan, tim gabungan dari Polsek Benowo, Koramil Benowo, dan Satpol PP Surabaya bergerak cepat ke lokasi. Di rumah kosong tersebut, mereka menemukan 12 wanita yang tinggal di kamar terpisah. Semua korban mengaku dijanjikan pekerjaan, tetapi nyatanya hanya diminta tinggal di tempat tersebut tanpa aktivitas berarti.
“Mereka ditempatkan di 12 kamar berbeda. Kondisinya cukup memprihatinkan. Dengan bantuan aparat, kami berhasil mengevakuasi seluruhnya,” jelas Denny.
Proses Evakuasi dan Pemeriksaan
Tiga korban bersama seorang pengelola rumah langsung dibawa ke Polsek Benowo untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, sembilan korban lainnya dilakukan pendataan di Kantor Satpol PP Surabaya.
“Untuk sementara, tiga wanita bersama pengelola sedang menjalani pemeriksaan. Kami mendalami apa sebenarnya yang terjadi di rumah tersebut,” kata Denny.
Dari hasil pendataan awal, seluruh korban diketahui berusia di atas 30 tahun dan berasal dari luar kota. Aparat masih menyelidiki motif di balik penyekapan ini serta aktivitas yang dilakukan selama mereka tinggal di rumah tersebut.
Langkah Cepat Pemkot Surabaya
Pemerintah Kota Surabaya bergerak cepat untuk memastikan keselamatan para korban. Selain melakukan pendataan, mereka juga akan memberikan pendampingan bagi para wanita tersebut. Kasus ini menjadi perhatian serius karena melibatkan tindak penipuan dan pelanggaran hak asasi manusia.
“Kami memastikan korban mendapat pendampingan psikologis untuk memulihkan kondisi mental mereka. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal kemanusiaan,” tegas Denny.
Waspada Terhadap Modus Penipuan
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap tawaran pekerjaan yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan hal mencurigakan agar kejadian serupa dapat dicegah.
Polisi kini masih mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan yang mungkin terlibat dalam praktik penipuan tersebut. Penegakan hukum menjadi langkah berikutnya untuk memberikan keadilan bagi para korban.
“Penyelidikan terus berjalan. Kami akan pastikan semua pihak yang terlibat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tutup Denny.