Wapres Gibran Tegaskan PPDB Zonasi Harus Dihapus, Fokus pada Digitalisasi Pendidikan
Gibran Rakabuming Raka Tegaskan Untuk Hapus PPDB Zonasi
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, untuk segera menghapus sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Permintaan penghapusan PPDB Zonasi ini disampaikan Gibran untuk mengatasi berbagai persoalan yang timbul dari kebijakan tersebut dan memperbaiki sistem penerimaan siswa di Indonesia.
Langkah Tegas Gibran : Zonasi Harus Dihilangkan
Gibran menyampaikan langsung permintaan ini dalam berbagai forum, termasuk kepada para kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia. Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diadakan pada 11 November 2024, ia menegaskan bahwa sistem PPDB zonasi perlu dievaluasi dan dihapuskan.
"Saya sudah sampaikan kepada Pak Menteri, sistem zonasi ini harus segera dihilangkan. Ini penting untuk memberikan kesempatan yang lebih adil bagi seluruh peserta didik," ujar Gibran saat menghadiri acara di Jakarta Pusat pada Kamis, 21 November 2024.
Respons Mendikdasmen : Kajian Mendalam Sedang Dilakukanq
Menanggapi arahan Wakil Presiden, Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pihaknya sedang mengkaji secara menyeluruh kebijakan PPDB. Sebuah tim khusus telah dibentuk untuk meneliti dampak dan opsi pengganti sistem zonasi.
"Saat ini, kami masih menunggu laporan lengkap dari tim pengkajian. Jika laporannya selesai, keputusan terkait sistem PPDB akan diumumkan paling lambat Maret 2025," kata Prof. Mu’ti dalam sebuah acara di UIN Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat, 22 November 2024.
Menurut Prof. Mu’ti, pengumuman kebijakan dan petunjuk teknis (juknis) terkait PPDB akan diterbitkan sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga semua pihak memiliki waktu untuk menyesuaikan diri.
Dorongan untuk Pendidikan Digital dan Coding
Selain fokus pada PPDB Zonasi, Gibran juga mengarahkan perhatian kepada digitalisasi pendidikan. Ia meminta kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia untuk memprioritaskan pengembangan pendidikan berbasis teknologi digital.
"Pendidikan digital adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Kita harus memastikan anak-anak kita siap menghadapi era teknologi dengan memberikan mereka pelatihan coding dan pemrograman sejak dini," ujar Gibran.
Gibran menekankan pentingnya langkah ini untuk meningkatkan daya saing generasi muda Indonesia di kancah global. Ia berharap program ini dapat dijalankan secara efektif agar tidak tertinggal dari negara lain.
Arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencerminkan komitmen pemerintah untuk memperbaiki sistem pendidikan nasional. Dengan menghapus sistem zonasi dalam PPDB dan mendorong digitalisasi pendidikan, Gibran berharap Indonesia dapat mencetak generasi yang lebih cerdas, kompetitif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Keputusan akhir terkait PPDB diperkirakan akan menjadi momentum penting dalam reformasi pendidikan Indonesia, seiring dengan langkah konkret menuju visi Indonesia Emas 2045.