Waspada, Panu Penyakit Kulit!
Apakah kamu pernah mengalami panu pada tubuh? Panu penyakit kulit ini umum dialami oleh masyarakat Indonesia pasalnya Indonesia memiliki iklim yang cukup panas dan lembap. Panu penyakit kulit ini sebenernya merupakan infeksi jamur pada kulit yang mengakibatkan pigmentasi, sehingga memicu perbedaan warna pada area kulit di sekitarnya. Sebagian besar panu terjadi pada pundak, punggung, leher, dan dada. Namun untungnya, penyakit panu ini ini tidak menyebabkan nyeri dan tidak menular.
Penyebab panu penyakit kulit ini, adanya perkembangan jamur Malassezia yang bisa saja kamu temui pada kulit sehat dan merupakan flora yang normal. Jamur ini akan menyebabkan masalah saat tumbuh secara abnormal misalnya, dipicu karena lemahnya sistem kekebalan tubuh atau perubahan hormon. Namun apakah kamu tahu risiko dari panu penyakit kulit?
Penyakit kulit ini memiliki risiko yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
1. Cuaca yang panas dan lembap.
2. Kulit berminyak.
3. Perubahan hormonal.
4. Sistem kekebalan tubuh melemah.
5. Mengonsumsi obat-obatan yang menekan sistem imun.
6. Keringat berlebihan.
7. Riwayat panu dalam keluarga.
8. Lingkungan yang beriklim lembap dan hangat.
Gejala-gejala munculnya panu juga bisa kamu ketahui di beberapa keluhan diawal, seperti :
1. Adanya area diskolarasi di bagian punggung, dada, leher, dan lengan atas,
2. Terjadi kondisi gagal ringan,
3. kulit terasa kering, gatal dan bersisik
4. Kulit menebal
5. Perubahan warna lebih terang atau gelap dibandingkan kulit di sekitarnya
Jika memang kamu terkena panu penyakit kulit ini kamu bisa melakukan pemeriksaan kulit pada dokter untuk selanjutnya dilakukan pengecekkan menggunakan sinar ultraviolet yang dapat membantu dalam mendiagnosis panu. Selain itu, bisa jadi dokter akan mengambil sampel kulit untuk dilihat secara teliti menggunakan mikroskop.
Sebagai informasi tambahan, panu penyakit kulit dapat menimbulkan komplikasi pada kulit yang dapat merubah warna kulit mu yang bisa bertahan selama berminggu-minggu. Pasalnya, melanosit (sel penghasil warna kulit) memerlukan beberapa waktu untuk pulih. Tak ada komplikasi permanen yang disebabkan oleh panu.
Lalu bagaimana sih cara mengobati panu penykit kulit ini?
Sebenarnya banyak obat panu yang bisa kamu dapatkan di apotek terdekat, namun penyembuhannya kembali lagi dilihat dari tingkat keseriusan panu nya yang memerlukan pemeriksaan dokter, dan resep dokter dalam bentuk topical maupun oral. Jika pepatah mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobat, hal ini benar adanya. Oleh karena itu mencegah panu penyakit kulit ini yang terpenting adalah menjaga kebersihan kulit agar tidak lembap dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Berikut ini juga ada beberapa Rekomendasi obat-obatan yang dapat membantu kamu mengatasi panu, versi ALODOKTER :
1. Jenis obat panu salep atau krim seperti miconazole, terbinafine, clotrimazole, Ciclopirox dan ketoconazole. Obat panu ini biasanya digunakan 1–2 kali sehari selama 2 minggu.
2. Jenis obat panu sampo seperti Selenium sulfide, ciclopirox, Ketoconazole yang bisa digunakan sebagai sabun untuk mengatasi panu yang jumlahnya banyak. Hasilnya akan terlihat dalam waktu 2 – 4 minggu setelah penggunaan.
3. Jenis obat panu tablet yang dapat diminum yaitu fluconazole, Ketoconazole, Itraconazole sesuai dengan resep dan rekomendasi dokter.
Semua jenis obat-obatan untuk penyembuhan penyakit panu tetap harus sesuai dengan petunjuk dan saran dokter, ya. Jika kamu menemukan efek samping, segera berhenti pemakaian dan lakukan konsultasi dengan dokter terkait. Semoga bermanfaat.