Yuk, Lakukan Mitigasi Risiko Bisnis Wisata dengan Tepat!
Setiap bisnis kecil maupun besar tentunya memiliki risiko, seperti hal nya pada bisnis di bidang wisata. Yang bisa dilakukan pertama kali dalam risiko bisnis wisata adalah melakukan indentifikasi risiko. Risiko ini bisa muncul dari lingkungan internal seperti operasional, teknikal, dan keuangan. Sedangkan risiko yang muncul karena faktor eksternal adalah faktor dari pengunjung nya ataupun bencana alam yang bisa saja terjadi tiba-tiba.
Faktor Internal, sebagai berikut :
1. Operasional
Risiko bisnis wisata satu ini berkaitan dengan SDM atau karyawan, biasanya hal ini diantisipasi dengan dilakukannya pelatihan serta pengembangan khusus dalam bidang pariwisata. Terdapat salah satu Lembaga yang dapat melatih segi operasional yaitu Jogja Tourism Training Centre atau JTTC.
2. Teknikal
Risiko berikutnya adalah teknikal. Risiko ini berhubungan dengan peralatan dan perlengkapan bisnis wisata misalnya, wahana bermain, pendingin ruangan, dan lain sebagainya. Hal ini dapat diantisipasi dengan melakukan maintenance serta pengecekan 2 kali dalam satu bulan untuk menghindari kerusakan, serta menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya, kecelakaan pada wahana bermain dan menimbulkan korban.
3. Finansial
Finansial atau keuangan menjadi salah satu risiko bisnis wisata. Hal ini berkaitan dengan omset penjualan. Jika angka penjualan turun, maka keuangan bisnis wisata pun akan ikut terdampak. Solusi untuk mengatasi risiko satu ini adalah dengan cara meningkatkan penjualan dengan promosi yang menarik serta kolaborasi supaya tertarik dan mudah untuk mengunjungi lokasi wisata milikmu.
Faktor Eksternal, sebagai berikut :
1. Pasar
Perubahan gaya hidup masyarakat dan kemuncula trend baru juga menjadi risiko dalam bisnis wisata yang perlu kamu perhatikan. Memang tidak ada salahnya untuk mengikuti tren-tren yang berkaitan dengan wisata. Contohnya, membuat penginapan yang layak dijadikan sebagai staycation, road trip, hingga menghadirkan hidden gem pada bisnis wisata milikmu agar lebih menarik. Namun, dengan terus mengikuti trend juga bisa menjadi risiko bisnis wisata.
2. Alam
Faktor alam juga berpengaruh terhadap bisnis wisata. Misalnya, letusan gunung berapi yang mengganggu wisata alam Gunung Merapi atau kemunculan virus corona yang terjadi beberapa tahun ini. Sehingga berdampak pada seluruh lini bisnis, termasuk sektor wisata. Dalam hal ini, kamu bisa bekerja sama dengan pihak-pihak yang bisa membantu memantau kondisi alam dan berkaitan dengan jenis wisata yang kamu jalankan. Misalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika (BMKG) atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Nah, setelah melakukan identifikasi pada berbagai faktor yang membuat risiko bisnis wisata. Yang kamu bisa lakukan selanjutnya adalah dengan memperhatikan ukuran risiko berdasarkan kerugian yang ditimbulkan. Seperti, kamu memilih faktor alam dan target pasar sebagai dua risiko yang bisa menimbulkan kerugian cukup besar pada bisnis wisata. Hal ini dapat diminimalisir dengan melakukan inovasi seperti melakukan kolaborasi dengan Dinas Pariwisata setempat, menerapkan protokol kesehatan selama pandemi, dan potongan harga di hari weekend atau momen liburan.
Memperhatikan kenyamanan pengunjung juga bisa meminimalisir risiko bisnis wisata, mulai dari kemudahan akses jalan, area parkir yang sangat luas, kebersihan lokasi wisata, atau jika memungkinkan kamu bisa memberikan wifi gratis kepada para pengunjung sehingga pengunjung tidak merasa kapok untuk kembali mengunjungi bisnis wisata yang kamu miliki.
Langkah meminimalisir risiko bisnis wisata selanjutnya adalah dengan melakukan monitoring dan review. Langkah ini juga dapat membantu kamu menilai apakah mitigasi risiko yang kamu lakukan sudah berhasil dan tepat sasaran atau tidak. Sebagai acuannya, kamu bisa melihat data pengunjung wisata dalam satu bulan. Jika ternyata hasilnya memuaskan, artinya mitigasi risiko yang kamu jalankan sudah tepat sasaran. Namun, jika kurang memuaskan, kamu perlu mengevaluasi mitigasi risiko yang kamu jalankan tersebut.
Itulah beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan risiko dalam bisnis wisata. Semoga mitigasi risiko diatas dapat membantu kamu untuk mengevaluasi nya dengan tepat ya!.